Kebrutalan polisi dapat muncul di mana
saja, namun pasti ada sebagian pasukan polisi di seluruh dunia
melakukan tindakan brutal karena sudah menjadi suatu budaya di bagian
Negara tertentu. Hal ini bisa saja terjadi karena petugas tidak
menjalankan prosedur yang benar, juga tidak menerima pelatihan dengan
cara yang etis. Akan sangat berbahaya jika dilema ini tidak segera di
benahi. Lebih buruk lagi, jika pemerintah tidak langung mamberikan
tindakan untuk mengontrol polisi yang tidak bermoral, Para petugas
dapat menjadi ancaman besar bagi kebebasan berpendapat yang secara
teoritis seharusnya melindungi dan mengayomi masyarakat. Untuk
mengetahuinya, berikut adalah 5 Negara Dengan Pasukan Polisi Paling
Brutal Di Dunia :
1. Amerika Serikat
1. Amerika Serikat
Mungkin
dalam daftar ini kepolisian Amerika tidak seburuk orang-orang dari
sebagian besar negara yang lebih otoriter, tetapi baru-baru ini
kepolisian Amerika mendapatkan masalah serius dalam kasus kekerasaan
anggota kepolisan mereka. Sebagai contoh, 16 resmi tuduhan kekerasan
yang di tuduhkan terhadap Chicago PD dalam beberapa tahun terakhir,
termasuk 10 tuduhan sejak tahun 2005.
Muriel Collison, seorang pengacara yang mewakili beberapa penggugat, mengatakan: “Kami belum pernah melihat hal seperti itu. Kami memiliki kasus yang tertunda di kota-kota lain, tetapi tidak pernah lebih dari satu waktu.yang bersamaan, Jadi itu sedikit mengkhawatirkan.”
Beberapa tindakan departemen yang lebih terkenal adalah penembakan Aaren Gwinn pada tahun 2008 dan pemukulan pasien cuci darah Stretha Van Alston pada tahun 2009. Kemudian, juga banyak pelanggaran terhadap demonstran, mulai dari penyemprotan lada yang tak beralasan di UC Davis pada tahun 2011 dengan pemukulan dan serangan terhadap demonstran.
Seperti gambar ikon yang ditampilkan diatas, Dorli Rainey 84 tahun yang disemprot lada oleh pihak kepolisian, terlebih banyaknya daftar kasus brutalitas polisi lainnya selama sepuluh tahun terakhir, khususnya di negara-negara seperti Colorado, California dan New York. Apakah hal ini menjadi cara bagi negara seperti Amerika untuk menjaga perdamaian?
2. China
Polisi
Cina berada pada nomor dua dalam daftar ini. Pelayanan publik bukan
prioritas utama kepolisian di China. Polisi bersenjata Cina secara luas
dianggap korup dan biasa menggunakan penyiksaan untuk mendapatkan
pengakuan dari para tersangka. Salah satu yang buruk adalah Chengguan,
petugas yang telah bertanggung jawab untuk beberapa kasus kematian
karena melakukan proses penangkapan dengan kekerasan termasuk insiden di
tahun 2008 di mana mereka memukuli seorang pria mati setelah ia
memfilmkan pertengkaran antara penduduk desa dan aparat.
Menurut sumber yang berasal dari kepolian hal ini terjadi bisa jadi karena kurangnya penghasilan yang didapat oleh para petugas polisi di China. Banyak pendapat yang mengatakan pelatihan dasar mereka membuat mereka tidak kompeten dalam menanggulangi suatu situasi krisis kecuali menggunakan kekerasan. Jelas ini sangat mengkhawatirkan.
3. Afrika Selatan
Insiden
digunakannya anjing pelacak Afrika Selatan yang disahkan pada
pengaturan imigran ilegal pada tahun 1998 mungkin mengejutkan, tapi itu
hanya contoh kecil dari kebrutalan kepolisan Afrika selatan dalam
beberapa tahun terakhir. Pada 2010-11, 797 orang meninggal, rata-rata
dalam satu hari dua orang meninggal didalam tahanan polisi akibat dari
tindakan polisi di Afrika Selatan. Salah satu yang paling tinggi profil
insiden adalah pembunuhan Andries Tatane, yang dipukuli dan ditembak
mati dengan peluru karet dalam serangan oleh enam perwira pada tahun
2011, sebuah insiden yang direkam dalam video yang membawa publisitas
internasional untuk brutalitas polisi di Afrika Selatan.
Banyak penjelasan telah diusulkan untuk peningkatan kekerasan, termasuk mantan Kepolisian Nasional Komisaris Jenderal Bheki Cele mendorong petugas untuk menggunakan kekuatan yang mematikan dalam organisasi yang dibuat lebih militeristik.
4. Brazil
Jika
Anda pernah datang ke kota yang dijuluki “City Of God” mungkin anda
sudah tahu tentang polisi di Rio de Janeiro dianggap sangat kejam.
Penggerebekan pada sejumlah geng narkoba di kota yang berjalan seperti
operasi militer dengan menggunakan senjata berat, sementara pembunuhan
oleh polisi selama sepuluh tahun terakhir telah disamakan dengan
eksekusi atau pekerjaan regu kematian. Menurut PBB, aparat penegak hukum
membunuh rata-rata tiga orang per hari di Rio de Janeiro. Coba Anda
pikirkan, tingkat korban mereka dengan imbalan biasanya sangat tinggi
karena sama-sama penjahat bersenjata lengkap yang tidak takut untuk
saling menembak.
Pada tahun 2004 misalnya, 52 polisi tewas saat bertugas, dan lebih banyak yang dibunuh pada saat tidak bertugas. Dalam beberapa hal tidak mengherankan bahwa kepolisian telah mengembangkan preferensi untuk memutuskan menggunakan senjata berat.
5. Rusia
Polisi
Rusia dan agen rahasianya memang terkenal brutal, tapi baru-baru ini
bahwa keluhan terhadap polisi Rusia telah tersebar ke media Barat
sebagai topik utama. Banyak tuduhan dilontarkan terhadap layanan
tersebut termasuk petugas yang menggunakan pejalan kaki sebagai tameng
manusia selama pengejaran, penyiksaan brutal dan pembunuhan seorang
jurnalis di Tomsk, dan penembakan, pemukulan serta penyiksaan warga
sipil lainnya. Contohnya mantan kepala polisi yang dihukum untuk sebuah
kasus penembakan seorang pemabuk di sebuah supermarket Moskow pada
tahun 2010 yang menewaskan dua orang warga sipil.
0 komentar:
Posting Komentar