Kambing Menyembelih Manusia
Mari Kita Simak Tentang Dunia Paralel
Banyak Dunia
Pada tahun 1957, fisikawan Hugh Everett mengajukan
dugaan bahwa selama masa evolusinya alam semesta tetap “terbelah”
menjadi dua, mirip persimpangan yang bercabang menjadi dua berbentuk
garpu di jalan. Dalam satu alam semesta, atom uranium tidak meluruh dan
kucing tidak ditembak mati. Dalam alam semesta yang lain, atom uranium
memang meluruh dan kucing ditembak mati. Kalau Everett betul, ada
sejumlah yang tak terkira dari alam semesta. Masing-masing dihubungkan
melalui jejaring mirip garpu penanda simpang dua di jalan. Ciri ini
diperjelas penulis asal Argentina, Jorge Louis Borge, dalam The Garden of Forking Paths, “waktu senantiasa bercabang menjadi dua ke masa depan yang jumlahnya tak terkira.”
Ketidakpopuleran teori tentang banyak dunia
Fisikawan Bryce DeWitt, salah seorang pendukung teori
tentang banyak dunia memerikan dampak yang bertahan lama dari teori ini
padanya. Katanya: “Setiap peralihan kuantum yang berlangsung pada
setiap bintang, setiap galaksi, setiap pojok yang terpencil dari alam
semesta tengah membelah dunia lokal kita di bumi menjadi ribuan salinan
dari dirinya. Saya masih ingat dengan jelas sekali rasa terkejut yang
saya alami pada perjumpaan pertama dengan konsep tentang banyak dunia
ini.” Teori banyak dunia mendalilkan bahwa semua dunia kuantum
yang mungkin ada bersifat nyata. Dalam beberapa dunia, manusia berada
sebagai bentuk hidup yang dominan di bumi. Dalam dunia lain,
peristiwa-peristiwa subatomik berlangsung yang mencegah manusia
berkembang pada planet ini.
Dunia yang berjumlah banyak ini sebenarnya memecahkan
paradoks tentang kucing Schrodinger. Dalam satu alam semesta, kucing
itu bisa mati; dalam alam semesta yang lain, kucing itu hidup.
Meskipun teori tentang banyak dunia yang dikemukakan
Everett tampak aneh, ia secara matematik sepadan dengan penafsiran yang
lazim dari teori kuantum. Tapi secara tradisional, teori banyak dunia
Everett tidak populer di antara para fisikawan. Meskipun teorinya tidak
bisa dikesampingkan, gagasan tentang sejumlah tak terkira dari
alam semesta lain yang sama sahihnya, masing-masing membelah dirinya
setiap saat dalam waktu, menimbulkan suatu mimpi buruk filsafati bagi
para fisikawan, yang menyenangi kesederhanaan. Ada suatu asas dalam ilmu
fisika yang disebut pisau cukur Occam, yang mengatakan bahwa kita harus
selalu menempuh jalur yang sedapat-dapatnya paling sederhana dan
mengabaikan alternatif yang lebih janggal, terutama kalau alternatif itu
tidak pernah bisa diukur.
Salah satu kelemahan teori Everett adalah bahwa
komunikasi antara banyak dunia tidak bisa diadakan. Sebagai akibatnya,
setiap alam semesta tidak menyadari adanya alam semesta yang lain. Kalau
eksperimen-eksperimen tidak bisa membuktikan melalui pengujian bahwa
ada dunia-dunia yang banyak ini, kita harus, dengan memakai pisau cukur
Occam, menghilangkan teori tentang banyak dunia tersebut.
Suatu implikasi dari teori banyak dunia Everett
adalah dugaan bahwa malaikat dan mujizat berasal dari dunia-dunia
paralel. Para fisikawan tidak mengatakan secara kategoris bahwa malaikat
dan mujizat tidak bisa ada. Barangkali mereka ada. Tapi mujizat,
menurut definisi umum, tidak bisa diulangi dan karena itu tidak bisa
diukur oleh percobaan ilmiah. Karena itu, dengan mengandalkan pisau
cukur Occam, kita harus mengabaikan gagasan tentang adanya malaikat dan
mujizat (kecuali kalau kita memang bisa menemukan suatu mujizat atau
seorang malaikat yang bisa diproduksi kembali dan bisa diukur secara
ilmiah).
Popularitas teori fungsi gelombang Hawking
Akan tetapi, ketidakpopuleran teori tentang banyak
dunia bisa mereda ketika teori tentang fungsi gelombang alam semesta
dari Hawking memperoleh popularitas. Teori Everett berdasarkan
zarah-zarah tunggal yang ketika membelah dirinya tidak memungkinkan
adanya komunikasi antara alam semesta yang berbeda. Teori Hawking memang
berkaitan dengan teori Everett tapi berbeda karena dikembangkan lebih
jauh dari teori Everett. Menurut teori Hawking, ada sejumlah yang ananta
dari alam semesta yang bisa berdiri sendiri, serba lengkap (yang tidak
sekadar berdasarkan zarah-zarah); teori ini mendalilkan kemungkinan
menerowong (melalui lubang-lubang cacing) di antara alam semesta.
Hawking bahkan mengalkulasi pemecahan terhadap fungsi
gelombang alam semesta. Dia yakin pendekatannya betul sebagian karena
teorinya didefinisikan secara baik (kalau teori itu akhirnya
didefinisikan dalam sepuluh dimensi). Tujuan Hawking adalah untuk
menunjukkan bahwa fungsi gelombang alam semesta menghendaki asumsi
tentang suatu nilai yang besar dekat suatu alam semesta yang mirip alam
semesta kita. Jadi, alam semesta kita yang paling mungkin ada, tapi
pastilah bukanlah satu-satunya alam semesta yang ada.
Kemudian, sejumlah konperensi internasional tentang
fungsi gelombang diselenggarakan. Akan tetapi, sebagaimana yang
dihasilkan sebelumnya, ilmu matematika yang dilibatkan dalam fungsi
gelombang melampau kemampuan kalkulasional (berhitung) manusia apa pun
di planet kita. Kita barangkali harus menunggu bertahun-tahun sebelum
seseorang bisa menemukan suatu pemecahan yang ketat terhadap
pemecahan-pemecahan Hawking.
Dunia Paralel
Teori banyak dunia Everett dan teori fungsi gelombang
alam semesta Hawking menunjukkan suatu perbedaan utama. Teori Hawking
menempatkan lubang cacing yang menghubungkan alam semesta paralel di
pusat teorinya. Lubang cacing terus-menerus menghubungkan alam semesta
kita dengan miliaran demi miliaran alam semesta paralel. Tapi ukuran
rata-rata lubang cacing ini sangat kecil, kira-kira sebesar panjang
Planck; dengan kata lain, ukuran ini kira-kira 100 miliar miliar kali
lebih kecil dari sebuah proton – terlalu kecil bagi perjalanan manusia
antar-alam semesta. Selanjutnya, transisi atau peralihan kuantum yang
besar antara alam semesta yang berbeda ini tidak sering terjadi. Karena
itu, kita boleh jadi harus menunggu lama, lebih lama dari usia hidup
alam semesta kita, sebelum suatu peristiwa demikian terjadi.
Cerita pendek tentang dunia paralel
Dunia paralel dan teori ilmu fisika yang mendasari
dan menjelaskannya dijelajahi berbagai penulis Barat. Salah satu di
antaranya adalah John Wyndham (1903-1969) dari Inggris; cerita
pendeknya, “Random Quest”, diterbitkan di Inggris 1961,
menjelajahi akibat-akibat yang bisa terjadi seandainya seseorang berada
dalam suatu dunia paralel. Tokoh utama cerpennya adalah seorang
fisikawan Inggris bernama Colin Trafford.
Colin Trafford hampir tewas tahun 1954 ketika suatu
percobaan nuklir meledak. Alih-alih berada di rumah sakit, dia bangun
dari tidurnya, sendirian tapi tidak terluka, di suatu bagian terpencil
kota London. Dia merasa lega karena segala-galanya tampak normal, tapi
segera menemukan bahwa ada sesuatu yang sangat tidak beres. Dia membaca
berita-berita utama koran yang mengatakan Perang Dunia II tidak pernah
terjadi dan bom atom tidak pernah ditemukan. Ini mustahil.
Dia lalu menyadari sejarah dunia sudah dipelintir.
Lalu, dia melihat sekilas pada suatu rak toko buku dan memerhatikan
namanya, dengan potretnya, sebagai penulis sebuah buku yang laris
sekali. Dia terkejut karena dia tidak pernah menulis buku itu. Dia
berkesimpulan seorang rekan imbangan yang persis dengan dirinya ada
dalam dunia paralel ini sebagai seorang penulis dan bukan sebagai
seorang fisikawan nuklir!
Apakah ini semua mimpi? Bertahun-tahun yang lalu, dia
pernah berpikir untuk menjadi seorang penulis, tapi dia kemudian
memilih menjadi seorang fisikawan nuklir. Tampaknya dalam dunia paralel
ini, pilihan-pilihan yang berbeda sudah dilakukan di masa lampau.
Trafford kemudian membulak-balik halaman buku telepon
London dan menemukan namanya di dalamnya, tapi alamat rumahnya keliru.
Dengan perasaan gemetar, dia memutuskan untuk mengunjungi rumah “dia”.
Sementara memasuki apartemen “dia”, dia terkejut
bertemu dengan isteri “dia” – seseorang yang belum pernah dia lihat
sebelumnya. Wanita itu cantik tapi merasa jengkel dan marah karena
banyaknya isu tentang hubungan asmara lelaki itu dengan wanita-wanita
lain. Wanita itu mencaci maki lelaki itu karena dia secara serampangan
punya hubungan asmara dengan wanita-wanita lain, tapi dia memerhatikan
bahwa suaminya tampak bingung. Trafford lalu menemukan bahwa rekan
imbangannya di dunia paralel tempat dia sekarang berada adalah seorang
lelaki yang kurang ajar dan tukang main perempuan. Akan tetapi, dia
merasa sulit bertengkar dengan seorang wanita asing yang cantik yang
belum pernah dia jumpai sebelumnya, sekalipun wanita itu kebetulan
adalah isteri “dia”. Tampaknya dia dan rekan imbangannya sudah bertukar
alam semesta.
Trafford berangsur-angsur menyadari dia jatuh cinta
pada isteri “dia” sendiri. Dia tidak bisa mengerti bagaimana rekan
imbangannya bisa memerlakukan isterinya yang cantik dengan cara yang
begitu hina. Beberapa minggu berikutnya yang dilewatkan bersama adalah
yang paling baik dari kehidupan mereka. Trafford memutuskan untuk
menyelesaikan semua masalah yang ditimpakan rekan imbangannya pada
isterinya selama bertahun-tahun. Lalu, begitu mereka berdua saling
menyadari kembali siapa diri mereka sesungguhnya, Trafford direnggut
kembali ke alam semestanya sendiri, dengan meninggalkan cinta “dia” di
belakang. Sesudah terlempar kembali ke dalam dunianya melawan
keinginannya, dia mulai suatu pencarian yang kalut untuk menemukan
isteri “dia”. Dia sudah menemukan bahwa kebanyakan, tapi tidak semua,
orang dalam alam semestanya punya seorang rekan imbangan dalam alam
semesta yang lain. Pasti, dia menalar, isteri “dia” punya seorang rekan
imbangannya di dunianya di sini.
Trafford menjadi terobsesi sambil menelusuri semua
petunjuk yang dia ingat dari alam semesta kembar. Dengan memakai semua
pengetahuan sejarah dan ilmu fisika, dia menyimpulkan bahwa dua dunia
saling bercabang karena suatu peristiwa yang sangat penting tahun 1926
atau 1927. Suatu peristiwa tunggal, dia menalar, pasti sudah membelah
kedua alam semesta itu menjadi terpisah.
Dia lalu dengan cermat sekali menelusuri catatan
tentang kelahiran dan kematian beberapa keluarga. Dia memanfaatkan sisa
tabungan uangnya untuk mewawancarai puluhan orang sampai dia menemukan
silsilah keluarga isteri “dia”. Akhirnya, dia berhasil menelusuri isteri
“dia” di alam semestanya sendiri. Dia akhir cerita pendek ini, Trafford
menikah dengan wanita itu.
0 komentar:
Posting Komentar