Sabtu, 01 Juni 2013

5 Negara Dengan Polisi Paling Brutal

Kebrutalan polisi dapat muncul di mana saja, namun pasti ada sebagian pasukan polisi di seluruh dunia melakukan tindakan brutal karena sudah menjadi suatu budaya di bagian Negara tertentu. Hal ini bisa saja terjadi karena petugas tidak menjalankan prosedur yang benar, juga tidak menerima pelatihan dengan cara yang etis. Akan sangat berbahaya jika dilema ini tidak segera di benahi. Lebih buruk lagi, jika pemerintah tidak langung mamberikan tindakan untuk mengontrol polisi yang tidak bermoral, Para petugas dapat menjadi ancaman besar bagi kebebasan berpendapat yang secara teoritis seharusnya melindungi dan mengayomi masyarakat. Untuk mengetahuinya, berikut adalah 5 Negara Dengan Pasukan Polisi Paling Brutal Di Dunia :

1. Amerika Serikat

Mungkin dalam daftar ini kepolisian Amerika tidak seburuk orang-orang dari sebagian besar negara yang lebih otoriter, tetapi baru-baru ini kepolisian Amerika mendapatkan masalah serius dalam kasus kekerasaan anggota kepolisan mereka. Sebagai contoh, 16 resmi tuduhan kekerasan yang di tuduhkan terhadap Chicago PD dalam beberapa tahun terakhir, termasuk 10 tuduhan sejak tahun 2005.

Muriel Collison, seorang pengacara yang mewakili beberapa penggugat, mengatakan: “Kami belum pernah melihat hal seperti itu. Kami memiliki kasus yang tertunda di kota-kota lain, tetapi tidak pernah lebih dari satu waktu.yang bersamaan, Jadi itu sedikit mengkhawatirkan.”

Beberapa tindakan departemen yang lebih terkenal adalah penembakan Aaren Gwinn pada tahun 2008 dan pemukulan pasien cuci darah Stretha Van Alston pada tahun 2009. Kemudian, juga banyak pelanggaran terhadap demonstran, mulai dari penyemprotan lada yang tak beralasan di UC Davis pada tahun 2011 dengan pemukulan dan serangan terhadap demonstran.

Seperti gambar ikon yang ditampilkan diatas, Dorli Rainey 84 tahun yang disemprot lada oleh pihak kepolisian, terlebih banyaknya daftar kasus brutalitas polisi lainnya selama sepuluh tahun terakhir, khususnya di negara-negara seperti Colorado, California dan New York. Apakah hal ini menjadi cara bagi negara seperti Amerika untuk menjaga perdamaian?

2. China

Polisi Cina berada pada nomor dua dalam daftar ini. Pelayanan publik bukan prioritas utama kepolisian di China. Polisi bersenjata Cina secara luas dianggap korup dan biasa menggunakan penyiksaan untuk mendapatkan pengakuan dari para tersangka. Salah satu yang buruk adalah Chengguan, petugas yang telah bertanggung jawab untuk beberapa kasus kematian karena melakukan proses penangkapan dengan kekerasan termasuk insiden di tahun 2008 di mana mereka memukuli seorang pria mati setelah ia memfilmkan pertengkaran antara penduduk desa dan aparat.

Menurut sumber yang berasal dari kepolian hal ini terjadi bisa jadi karena kurangnya penghasilan yang didapat oleh para petugas polisi di China. Banyak pendapat yang mengatakan pelatihan dasar mereka membuat mereka tidak kompeten dalam menanggulangi suatu situasi krisis kecuali menggunakan kekerasan. Jelas ini sangat mengkhawatirkan.

3. Afrika Selatan

Insiden digunakannya anjing pelacak Afrika Selatan yang disahkan pada pengaturan imigran ilegal pada tahun 1998 mungkin mengejutkan, tapi itu hanya contoh kecil dari kebrutalan kepolisan Afrika selatan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2010-11, 797 orang meninggal, rata-rata dalam satu hari dua orang meninggal didalam tahanan polisi akibat dari tindakan polisi di Afrika Selatan. Salah satu yang paling tinggi profil insiden adalah pembunuhan Andries Tatane, yang dipukuli dan ditembak mati dengan peluru karet dalam serangan oleh enam perwira pada tahun 2011, sebuah insiden yang direkam dalam video yang membawa publisitas internasional untuk brutalitas polisi di Afrika Selatan.

Banyak penjelasan telah diusulkan untuk peningkatan kekerasan, termasuk mantan Kepolisian Nasional Komisaris Jenderal Bheki Cele mendorong petugas untuk menggunakan kekuatan yang mematikan dalam organisasi yang dibuat lebih militeristik.

4. Brazil

Jika Anda pernah datang ke kota yang dijuluki “City Of God” mungkin anda sudah tahu tentang polisi di Rio de Janeiro dianggap sangat kejam. Penggerebekan pada sejumlah geng narkoba di kota yang berjalan seperti operasi militer dengan menggunakan senjata berat, sementara pembunuhan oleh polisi selama sepuluh tahun terakhir telah disamakan dengan eksekusi atau pekerjaan regu kematian. Menurut PBB, aparat penegak hukum membunuh rata-rata tiga orang per hari di Rio de Janeiro. Coba Anda pikirkan, tingkat korban mereka dengan imbalan biasanya sangat tinggi karena sama-sama penjahat bersenjata lengkap yang tidak takut untuk saling menembak.

Pada tahun 2004 misalnya, 52 polisi tewas saat bertugas, dan lebih banyak yang dibunuh pada saat tidak bertugas. Dalam beberapa hal tidak mengherankan bahwa kepolisian telah mengembangkan preferensi untuk memutuskan menggunakan senjata berat.

5. Rusia

Polisi Rusia dan agen rahasianya memang terkenal brutal, tapi baru-baru ini bahwa keluhan terhadap polisi Rusia telah tersebar ke media Barat sebagai topik utama. Banyak tuduhan dilontarkan terhadap layanan tersebut termasuk petugas yang menggunakan pejalan kaki sebagai tameng manusia selama pengejaran, penyiksaan brutal dan pembunuhan seorang jurnalis di Tomsk, dan penembakan, pemukulan serta penyiksaan warga sipil lainnya. Contohnya mantan kepala polisi yang dihukum untuk sebuah kasus penembakan seorang pemabuk di sebuah supermarket Moskow pada tahun 2010 yang menewaskan dua orang warga sipil. 

Negara komunis dulu memang kuat memeluk kapitalisme yang escort polisi bersenjata tersedia bagi siapa saja dengan cukup uang untuk menyewanya. Dan senjata api yang dijual bebas bagi siapa saja yang mampu membelinya.

0 komentar:

Posting Komentar